PESERTA DIDIK DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
1.
Miftahul Jannah (123511051)
2.
Mila Rofiatul Ulya (123511052)
3.
Muhammad Alaika
Ulil (123511055)
4.
Vita Nur Hidayah (123511080)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
DINAMIKA STUDI ISLAM di INDONESIA
I.
PENDAHULUAN
Indonesia yang terdiri dari beberapa negara. Terdapat sejumlah agama yang
dianut oleh masyarakatnya yakni ; Islam, Budha,
Hindhu, Kristen, Katolik dan
lain-lain. Agama Islam merupakan
agama yang terbesar di dunia. Mayoritas masyarakat di Indonesia
menganut agama Islam.
Proses pendidikan sebenarnya telah
berlangsung sepanjang sejarah dan seiring berkembangnya sosial budaya manusia di bumi. Pendidikan Islam di dunia mengalami perkembangan yang pesat karena adanya pengaruh tokoh-tokoh pembaharu Islam. Diantaranya
Muhammad Ali Pasha, Muhammad Abduh, Sultan Mahmud II
dan Sayid
Ahmad Khan.
Pendidikan merupakan sebuah proses yang
sangat vital dalam kelangsungan hidup manusia. Tidak terkecuali pendidikan Islam, yang dalam sejarah perjalanannya memiliki berbagai dinamika. Berbagai perubahan dan perkembangan dalam pendidikan Islam itu sepantasnya membuat kita senantiasa terpacu untuk mengkaji dan meningkatkan lagi kualitas diri, demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Islam di
Indonesia.
Dalam makalah ini terdapat beberapa masalah yang akan kami coba gali dan kaji.Sehingga diharapkan mampu menambah wawasan terkait pendidikan Islam dan eksistensi keberadaannya di Indonesia. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk mengkaji pengantar studi Islam melalui makalah yang berjudul “ Dinamika Studi Islam di Indonesia ”.
II. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana awal mula pendidikan Islam di
Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan Studi Islam di Indonesia?
3. Gejala-gejala apa saja yang muncul seiring dengan
berkembangnya studi islam di Indonesia?
4. Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi dinamika Studi Islam di Indonesia?
III. PEMBAHASAN
A. Awal Mula Pendidikan Islam di Indonesia
Pada dasarnya,
pendidikan Islam di Indonesia
berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Sangat erat
kaitannya antara masuknya Islam ke Indonesia dengan proses pendidikan Islam di
Indonesia.
Terjadinya
proses Islamisasi menumbuhkan masyarakat muslim (moeslem community). Masyarakat
muslim tumbuh baik lewat proses pengislaman secara pribadi, sehingga dari
perkumpulan pribadi melahirkan masyarakat muslim. Disebabkan pula karena
pengislaman kepala suku tertentu sehingga seluruh masyarakatnya menjadi muslim.[1]
Menurut
para ilmuan dan sejarawan bahwa Islam masuk di Indonesia pada abad ke-7 M
dengan adanya makam Fathimah binti Maimun. Namun sudah dapat dipastikan bahwa
pada abad ke-11 M Islam sudah masuk di Indonesia. Karena pada abad ini Islam sudah
berkembang luas di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Kepulauan di Nusantara.
Dengan munculnya pusat – pusat pendalaman studi Islam.
Pada
tahap awal, pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif
antara muballigh (pendidik) dengan peserta didiknya. Studi Islam di Indonesia semakin hari semakin berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Ini di buktikan dengan adanya pondok pesantren,
lembaga pendidikan formal maupun non formal yang bernuansa Islami berkembang
pesat di Indonesia.
B.
Perkembangan Studi
Islam di Indonesia
Pendidikan Islam mulai berkembang pada abad ke–20M
dengan berdirinya Madrasah Islamiyyah yang
bersifat formal. Tak dapat dipungkiri,
bahwa seiring berjalannya waktu, lembaga-lembaga pendidikan Islam juga
mengalami berbagai dinamika. Tak hanya pada pesantren, bahkan madrasah dan perguruan
tinggi Islam pun tak luput dari dinamika yang ada.[2]
Pesantren yang dulunya masih tradisional ternyata
mengalami beberapa perubahan dan perkembangan, seiring
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesantren yang
dulunya tradisional, dalam pola pembelajaran dan muatan materi serta
kurikulumnya, kini telah mengalami perkembangan dengan mengadaptasi beberapa
teori-teori pendidikan yang dirasa bisa diterapkan di lingkungan pesantren. Hasilnya, kini semakin
banyak bermunculan pesantren modern yang dalam pola pembelajarannya tidak lagi
konvensional akan tapi lebih modern dengan berbagai sentuhan manajemen
pendidikan yang dinamis. Mayoritas pesantren dewasa ini juga memberikan materi
dan muatan pendidikan umum. Tidak sedikit pesantren yang sekaligus memiliki
lembaga sekolah dan manajemennya mengacu pada Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sedangkan dinamika sistem pendidikan madrasah dapat dicatat dari
beberapa perubahan, seperti dimasukkannya mata pelajaran umum dalam kurikulumnya,
meningkatkan kualitas guru dengan memperhatikan syarat kelayakan mengajar,
membenahi manajemen pendidikannya melalui akreditasi yang diselenggarakan
pemerintah, mengikuti ujian negara menurut jenjangnya.
Pada perguruan tinggi Islam pun sejatinya juga mengalami berbagai
perubahan dan perkembangan. Dinamika dalam pendidikan tinggi Islam ini salah
satunya dapat dilihat dari perubahan status dari Sekolah Tinggi, menjadi
Institut, hingga kini menjadi Universitas. Dengan demikian, materi dan bahan
ajar yang ditawarkan di perguruan tinggi Islam yang kini mayoritas menjadi
Universitas, tidak hanya disiplin ilmu agama Islam saja, melainkan juga
berbagai disiplin ilmu umum.
C.
Gejala-gejala baru
studi Islam
Banyak gambaran yang mengulas secara utuh tentang studi
Islam serta cabang-cabang ilmu didalamnya, seperti Islam ditinjau dari sudut
pandang sejarah, politik, filsafat, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa
studi Islam di Indonesia selalu dinamis, berkembang, dan mengalami perubahan
demi kontekstualisasi dengan realitas yang ada. Untuk itu, ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan mengenai gejala-gejala baru dalam studi Islam.
Diantaranya adalah:
1.
Pendekatan yang
beragam dalam memahami keislaman, seperti penggabungan pendekatan normatif
dengan analisis sosio-historis. Penggabungan ini berakibat positif pada perluasan
topik kajian dan kedalaman analitis.
2.
Pengenalan terhadap
berbagai pandangan dan
argumen yang berkembang dalam tradisi keislaman, sehingga memberikan dampak
pada pemahaman yang plural Polyphonic understanding terhadap kekayaan dan
keragaman tradisi intelektual Islam.
3.
Munculnya IAIN dan
STAIN telah memantapkan diri menjadi institusi akademik yang berperan dakwah,
sehingga membuka kajian-kajian keagamaan yang berbasis penelitian akademis.
Selain itu juga berkaitan erat dengan masalah sosial dan keagamaan.
4.
Tuntutan IAIN agar mampu
menjadi pusat bagi pengembangan kultural yang berakar di Indonesia. Sehingga
perkembangannya mendapat dukungan kuat dari akar budaya Islam di Indonesia.
Sehingga di masa yang akan datang Islam di Indonesia dapat dijadikan barometer
untuk perkembangan tradisi Islam baru.[3]
D.
Faktor yang
mempengaruhi dinamika studi Islam
Dalam
perkembangan pendidikan Islam di indonesia, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern atau
pembawaan dari ajaran Islam itu sendiri dan faktor ekstern yaitu berupa
tantangan dan rangsangan dari luar.[4]
Disamping itu steenbrink
menyebutkan ada beberapa faktor pendorong perkembangan pendidikan islam di
indonesia yaitu:
1.
Dengan kembalinya Al quran dan Sunah mengakibatkan adanya
perubahan dalam bermacam-macam kebiasaan agama.
2.
Adanya sifat perlawanan nasional terhadap penguasa
kolonial belanda.
3.
Adanya usaha-usaha dari umat islam untuk memperkuat
organisasinya di bidang sosial ekonomi.
4.
Banyak orang dan
organisasi islam merasa tidak puas dengan metode tradisional dalam pengembangan
studi islam, yaitu dengan konsep pembelajaran yang masih menggunakan pembelajaran klasikal dan masih menggunakan
buku buku yang masih kuno.[5]
IV. KESIMPULAN
Ø Pendidikan Islam di
Indonesia berlangsung sejak
masuknya Islam ke Indonesia. Sangat erat
kaitannya antara masuknya Islam ke Indonesia dengan proses pendidikan Islam di
Indonesia.
Ø Pada
tahap awal, pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif
antara muballigh (pendidik) dengan peserta didiknya. Studi Islam di Indonesia semakin berkembang seiring
perkembangan zaman. Ini di buktikan dengan adanya pondok pesantren, lembaga
pendidikan formal maupun non formal yang bernuansa Islami berkembang pesat di
Indonesia.
Ø Studi Islam di Indonesia selalu dinamis, berkembang, dan
mengalami perubahan demi kontekstualisasi dengan realitas yang ada.
Ø Faktor yang mempengaruhi perkembangan studi islam di
Indonesia itu karena terjadinya kemunduran pendidikan islam sehingga memicu
para pembaharu untuk membangkitkan pendidikan islam di
indonesia.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami semuanya. Amin.