Rabu, 22 Mei 2013

Makalah Peserta Didik dalam Prespektif Islam



PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah   : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :


Disusun oleh :
1.      Miftahul Jannah                (123511051)
2.      Mila Rofiatul Ulya            (123511052)
3.      Muhammad Alaika Ulil    (123511055)
4.      Vita Nur Hidayah                         (123511080)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
DINAMIKA STUDI ISLAM di INDONESIA





I.          PENDAHULUAN
Indonesia yang terdiri dari beberapa negara. Terdapat sejumlah agama yang dianut oleh masyarakatnya yakni ; Islam, Budha, Hindhu, Kristen, Katolik dan lain-lain. Agama Islam merupakan agama yang terbesar di dunia. Mayoritas masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan seiring berkembangnya sosial budaya manusia di bumi. Pendidikan Islam di dunia mengalami perkembangan yang pesat karena adanya pengaruh tokoh-tokoh pembaharu Islam. Diantaranya Muhammad Ali Pasha,  Muhammad Abduh, Sultan Mahmud II dan Sayid Ahmad Khan.
Pendidikan merupakan sebuah proses yang sangat vital dalam kelangsungan hidup manusia. Tidak terkecuali pendidikan Islam, yang dalam sejarah perjalanannya memiliki berbagai dinamika. Berbagai perubahan dan perkembangan dalam pendidikan Islam itu sepantasnya membuat kita senantiasa terpacu untuk mengkaji dan meningkatkan lagi kualitas diri, demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam makalah ini terdapat beberapa masalah yang akan kami coba gali dan kaji.Sehingga diharapkan mampu menambah wawasan terkait pendidikan Islam dan eksistensi keberadaannya di Indonesia.  Oleh karena itu, penulis mencoba untuk mengkaji pengantar studi Islam melalui makalah yang berjudul “ Dinamika Studi Islam di Indonesia ”.

II.       RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana awal mula pendidikan Islam di Indonesia?
2.      Bagaimana perkembangan Studi Islam di Indonesia?
3.      Gejala-gejala apa saja yang muncul seiring dengan berkembangnya studi islam di Indonesia?
4.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi dinamika Studi Islam di Indonesia?

III.    PEMBAHASAN
A.    Awal Mula Pendidikan Islam di Indonesia
Pada dasarnya, pendidikan Islam di Indonesia berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Sangat erat kaitannya antara masuknya Islam ke Indonesia dengan proses pendidikan Islam di Indonesia.
Terjadinya proses Islamisasi menumbuhkan masyarakat muslim (moeslem community). Masyarakat muslim tumbuh baik lewat proses pengislaman secara pribadi, sehingga dari perkumpulan pribadi melahirkan masyarakat muslim. Disebabkan pula karena pengislaman kepala suku tertentu sehingga seluruh masyarakatnya menjadi muslim.[1]
Menurut para ilmuan dan sejarawan bahwa Islam masuk di Indonesia pada abad ke-7 M dengan adanya makam Fathimah binti Maimun. Namun sudah dapat dipastikan bahwa pada abad ke-11 M Islam sudah masuk di Indonesia. Karena pada abad ini Islam sudah berkembang luas di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Kepulauan di Nusantara. Dengan munculnya pusat – pusat pendalaman studi Islam.
Pada tahap awal, pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif antara muballigh (pendidik) dengan peserta didiknya. Studi Islam di Indonesia semakin hari semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Ini di buktikan dengan adanya pondok pesantren, lembaga pendidikan formal maupun non formal yang bernuansa Islami berkembang pesat di Indonesia.

B.     Perkembangan Studi Islam di Indonesia
Pendidikan Islam mulai berkembang pada abad ke–20M dengan berdirinya Madrasah Islamiyyah yang bersifat formal. Tak dapat dipungkiri, bahwa seiring berjalannya waktu, lembaga-lembaga pendidikan Islam juga mengalami berbagai dinamika. Tak hanya pada pesantren, bahkan madrasah dan perguruan tinggi Islam pun tak luput dari dinamika yang ada.[2]
Pesantren yang dulunya masih tradisional ternyata mengalami beberapa perubahan dan perkembangan, seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesantren yang dulunya tradisional, dalam pola pembelajaran dan muatan materi serta kurikulumnya, kini telah mengalami perkembangan dengan mengadaptasi beberapa teori-teori pendidikan yang dirasa bisa diterapkan di lingkungan pesantren. Hasilnya,  kini semakin banyak bermunculan pesantren modern yang dalam pola pembelajarannya tidak lagi konvensional akan tapi lebih modern dengan berbagai sentuhan manajemen pendidikan yang dinamis. Mayoritas pesantren dewasa ini juga memberikan materi dan muatan pendidikan umum. Tidak sedikit pesantren yang sekaligus memiliki lembaga sekolah dan manajemennya mengacu pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedangkan dinamika sistem pendidikan madrasah dapat dicatat dari beberapa perubahan, seperti dimasukkannya mata pelajaran umum dalam kurikulumnya, meningkatkan kualitas guru dengan memperhatikan syarat kelayakan mengajar, membenahi manajemen pendidikannya melalui akreditasi yang diselenggarakan pemerintah, mengikuti ujian negara menurut jenjangnya.
Pada perguruan tinggi Islam pun sejatinya juga mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Dinamika dalam pendidikan tinggi Islam ini salah satunya dapat dilihat dari perubahan status dari Sekolah Tinggi, menjadi Institut, hingga kini menjadi Universitas. Dengan demikian, materi dan bahan ajar yang ditawarkan di perguruan tinggi Islam yang kini mayoritas menjadi Universitas, tidak hanya disiplin ilmu agama Islam saja, melainkan juga berbagai disiplin ilmu umum.
C.     Gejala-gejala baru studi Islam
Banyak gambaran yang mengulas secara utuh tentang studi Islam serta cabang-cabang ilmu didalamnya, seperti Islam ditinjau dari sudut pandang sejarah, politik, filsafat, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa studi Islam di Indonesia selalu dinamis, berkembang, dan mengalami perubahan demi kontekstualisasi dengan realitas yang ada. Untuk itu, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan mengenai gejala-gejala baru dalam studi Islam. Diantaranya adalah:
1.      Pendekatan yang beragam dalam memahami keislaman, seperti penggabungan pendekatan normatif dengan analisis sosio-historis. Penggabungan ini berakibat positif pada perluasan topik kajian dan kedalaman analitis.
2.      Pengenalan terhadap berbagai pandangan dan argumen yang berkembang dalam tradisi keislaman, sehingga memberikan dampak pada pemahaman yang plural Polyphonic understanding terhadap kekayaan dan keragaman tradisi intelektual Islam.
3.      Munculnya IAIN dan STAIN telah memantapkan diri menjadi institusi akademik yang berperan dakwah, sehingga membuka kajian-kajian keagamaan yang berbasis penelitian akademis. Selain itu juga berkaitan erat dengan masalah sosial dan keagamaan.
4.      Tuntutan IAIN agar mampu menjadi pusat bagi pengembangan kultural yang berakar di Indonesia. Sehingga perkembangannya mendapat dukungan kuat dari akar budaya Islam di Indonesia. Sehingga di masa yang akan datang Islam di Indonesia dapat dijadikan barometer untuk perkembangan tradisi Islam baru.[3]

D.    Faktor yang mempengaruhi dinamika studi Islam
Dalam perkembangan pendidikan Islam di indonesia, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern atau pembawaan dari ajaran Islam itu sendiri dan faktor ekstern yaitu berupa tantangan dan rangsangan dari luar.[4] 
Disamping itu steenbrink menyebutkan ada beberapa faktor pendorong perkembangan pendidikan islam di indonesia yaitu:
1.        Dengan kembalinya Al quran dan Sunah mengakibatkan adanya perubahan dalam bermacam-macam kebiasaan agama.
2.        Adanya sifat perlawanan nasional terhadap penguasa kolonial belanda.
3.        Adanya usaha-usaha dari umat islam untuk memperkuat organisasinya di bidang  sosial ekonomi.
4.         Banyak orang dan organisasi islam merasa tidak puas dengan metode tradisional dalam pengembangan studi islam, yaitu dengan konsep pembelajaran yang masih menggunakan   pembelajaran klasikal dan masih menggunakan buku buku yang masih kuno.[5]

IV.    KESIMPULAN
Ø  Pendidikan Islam di Indonesia berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Sangat erat kaitannya antara masuknya Islam ke Indonesia dengan proses pendidikan Islam di Indonesia.
Ø  Pada tahap awal, pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif antara muballigh (pendidik) dengan peserta didiknya. Studi Islam di Indonesia semakin berkembang seiring perkembangan zaman. Ini di buktikan dengan adanya pondok pesantren, lembaga pendidikan formal maupun non formal yang bernuansa Islami berkembang pesat di Indonesia.
Ø  Studi Islam di Indonesia selalu dinamis, berkembang, dan mengalami perubahan demi kontekstualisasi dengan realitas yang ada.
Ø  Faktor yang mempengaruhi perkembangan studi islam di Indonesia itu karena terjadinya kemunduran pendidikan islam sehingga memicu para pembaharu untuk membangkitkan pendidikan islam di indonesia.



V.      PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami semuanya. Amin.




[1] H. Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara Jakarta PT Rineka Cipta (2009), hlm 11.
[2] Ibid hlm 30.
3 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam Yogyakarta PT Teras (2009), hlm 45-46.
[4] Hanun Asrohah, M.Ag, Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu. 1999), hlm 77.

[5] H. Haidar Putra Daulay,sejarah pertumnbuhan dan pembaruan pendidikan islam di indonesia  Jakarta PT Rineka Cipta (2009), hlm 44.

Selasa, 21 Mei 2013

Ketika Aku Jatuh Hati

Ya Allah....
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku kepada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu...
Ya Allah....
Jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar aku tidak terjatuh dalam jurang cinta penuh nafsu...
Ya Rabb....
Jika aku jatuh hati, jagalah hati padanya agar tidak berpaling dari pada hati=Mu...
Ya Rabbul Izzati....
Jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid di jalan-Mu....
Ya Allah....
Jika aku menimati cinta kekasih-Mu, jagalah kenikmatan itu melebihi indahnya bermunajat di sepertiganya malam terakhirku....
Ya Allah....
Jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu....